Setelah pembentukan kepengurusan baru pada Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Tersono, dan telah dilakukan Rapat Kerja berkala untuk lembaga Dakwah dan LAZISNU, dan disepakati bersama bahwa selapanan adalah merupakan salah satu media pokok dan penting untuk selalu ada pada setiap program kerja dari bagian lembaga Dakwah, dan juga pengembangan koiNU yang sudah berjalan 4 tahun pada kepengurusan sebelumnya perlu dilestarikan dan dikembangkan kembali pada kepengurusan baru ini.
Kedua program penting itu adalah sebagai medoa koordinasi dan juga penunjang operasional kerja sebuah organisasi, terutama Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Tersono. Dan tepat pada hari Jum'at, 02 Nopember 2018 telah dilaksanakan Selapanan Perdana di Mushollah Baiturrahim Dukuh Ngebong Desa Tersono, sekaligus event ini digunakan untuk pentasarufan LAZISNU dengan beberapa bagian asnaf antara lain Yatim piatu, Fakir miskin, Sabilillah, Dhuafa, dan kurang lebih sekitar 14 jt an dana zakat, infak dan shodaqoh dari warga nahdliyin di lingkungan desa Tersono yang dikoordinir oleh LAZISNU Ranting Tersono.
Pesan dari Ketua Tanfidziyah Ranting NU Tersono Bp. Abdul Malik, S.Pd.Kim, bahwa kegiatan semacam ini perlu dikembangkan, terutama kinerja LAZISNU di Ranting Tersono agar disengkuyung bareng, agar kedepan NU Ranting Tersono semakin maju.
Kemudian dalam untaian acara pada sesi materi juga telah dijabarkan oleh Ketua Tanfidziyah MWC NU Tersono Bp. Ma'mun, Sa'dun, M.S.I, beliau menceritakan sejarah terlahirnya NU dan lambangnya, yang secara sakral bahwa Lambang ini bukan dari pemikiran manusia, melainkan murni dari Sang Khaliq pemberi Petunjuk dan Sang Penguasa Jagat Semesta. Rangkain cerita mulai dari kabar berita bahwa makam-makam para Nabi akan diratakan di tanah Arab, sehingga Hadrotus Syaikh Hasyim Asy'ari mengutuh KH. Wahab Hasbullah untuk pergi ke Arab dengan isi perintah agar keinginan Arab untuk meratakan makam para Nabi tidak direalisasikan. Dan sampai cerita terakhir tentang bagaimana dibuatnya lambang NU yang sangat keramat dan sakral. Menarik sekali jika diceritakan secara detil dan gamblang.
0 komentar:
Posting Komentar